Hapuslah penghalang rohani. (Yesaya 1:18)
Dikala hujan turun
kita akan merasakan terganggu dengan adanya embun-embun atau titik-titik air
yang melekat pada kaca-kaca mobil. Dan kita akan berusaha menyikirkan
titik-titik air ini dengan melapnya, sehingga pandangan kita bisa melihat jauh
kedepan.
Demikian seharusnya
hidup kita dihadapan Allah, pada saat ada dosa yang menghalangi mata rohani
kita dalam memandang kehendak Allah, dosa itu harus segera dibersihkan, agar
iman rohani kita bisa berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, hidup kudus adalah pekerjaan yang berat. Itulah
salah satu pesan yang diberikan Nabi Hagai kepada
orang-orang buangan yang pulang
ke Yerusalem untuk membangun kembali bait Allah. Jika anak-anak menjadi kotor, mereka dapat dibersihkan. Tetapi orang-orang pada zaman Hagai telah dicemarkan
oleh ketidaktaatan dan keegoisan.
Sang Nabi berkata, pembersihan terhadap mereka akan dimulai bila mereka menanggapi pesan yang
disampaikannya dan menempatkan
Allah pada prioritas pertama. Kemudian, seperti dijelaskan pada (Hagai 2:20),
kesukaan Allah akan kembali. Kekudusan akan memimpin kita pada berkat akhir hidup dan dengan relevan seorang
Kristen rohani memberikan dirinya dipimpin dan dikuasai oleh Tuhan Allah dan
hidupnya disucikan oleh Kristus dari saat ke saat. Ia mengerti akan tugas serta
pimpinan Roh Kudus dalam hidupnya, sehingga ia mengeluarkan buah-buah yang
baik. Apakah sebabnya kebanyakan orang Kristen tidak memiliki hidup yang
berkelimpahan dan penuh kebahagiaan itu. <<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar