Selasa, 11 Oktober 2016

SAYUAN SEORANG ANAK NEGERI DOGIYAI

Di hadapan kami sekelompok anak-anak berpakaian lusuh, polos dan ceria. Umurnya sebaya, hatinya bertanya-tanya, kapankah dirinya bisa bersekolah dan memimpin daerahnya? Kebutuhan hidup makin tak terjangkau, hingga masing-masing anak tersebut mulai ancung ikut mencari jalan dengan punca hatinya, hilanglah harapan mereka untuk amanah ortu, Firman, dan Pengetahuannya, kapankah diri pribadi anak itu mau berbelarasa? Maklum, seorang pemimpin memang dianggap sebagai orang yang paling berperan dalam menentukan jalannya suatu organisasi, divisi, atau perusahaan. Selain itu banyak orang membayangkan bahwa dengan duduk di kursi kepemimpinan akan mendapatkan fasilitas dan kompensasi yang lebih baik dari sebelumnya dengan jalan kemasan mengetahui bahwa akan dapat mempelajari perilaku dari situasi, baik yang lalu maupun yang sedang dialaminya, dia akan mampu menghindari penalti dari terulangnya kesalahan, baik dari kesalahannya sendiri mau pun dari kesalahan orang lain. Yesus mengasihi dari antara anak-anak miskin; dipanggil untuk menjadi pemimpin. Tuhan ajar kami sebagai rayat yang kecil yang ingin membuka hati, mengulurkan tangan, menolong mereka yang sedang tak-tik demi mencari nafkah alias kehidupan stan anak-anak bodoh yang tidak mempunyai pendidikan yang bertaraf namun mereka belum pernah kuatir akan hidup mereka; akan makanan atau minuman, dan juga kuatir akan tubuh mereka; busana apa yang mereka butuhkan. Pandanglah burung-burung yang terbang; Bapa di surga menghidupinya; bukankah kau di mata Bapamu, lebih berharga dari s’galanya? Salomo dalam kemegahannya, bertata intan, kilau jubahnya; tetapi bunga bakung di lembah jauh lebih indah, elok warnanya. Percayalah kepada Tuhanmu, Dia pun tahu kesusahanmu; segala takut dan kuatirmu, serahkan saja pada Bapamu. Carilah dulu kerajaan-Nya; carilah juga kebenaran-Nya, maka segala yang engkau perlu akan dilimpahkan oleh Bapamu.<<rintihan dari pemberi motto kabupaten dogiyai "DOGIYAI DOU ENA" oleh keiya meyoka>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar