Zaman
kita ini
adalah zaman ketidaksabaran yang menggila
dan sering tergesa-gesa, padahal tak ada alasan
untuk tergesa-gesa. Zaman serba cepat ini, telah melahirkan lebih banyak
masalah dan kemerosotan moral melampaui seluruh generasi kita
sebelumnya. Ketidaksabaran telah merusakkan syaraf-syaraf kita,
menjadi benih bagi kehancuran rumah tangga, penyebab berbagai penyakit dan
menyiapkan dunia kita untuk mengalami perang dalam kehidupan sehari-hari karena kita harus tahu bahwa, abortus
adalah salah satu larangan besar dihadapan Tuhan,
karena Alkitab berkata, "Jangan membunuh" (Ul 5:17). Tindakan itu salah
karena setiap janin memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi
suatu pribadi dewasa penuh, bertanggungjawab di hadapan Allah. Daud,
ribuan tahun yang lampau menulis, "mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari
padanya." (Mazm 139:16), mengapa kaum wanita sebagian besar menganggap tidak ada dokter atau
tenaga medis mana pun yang boleh mengambil hak Allah dan mengakhiri suatu kehidupan, dengan
menggugurkan kandungan. Tidak seorang wanita pun bebas atas tubuhnya,
sampai berhak dengan sengaja membinasakan anak yang belum
dilahirkannya itu. Janin yang bertumbuh dalam tubuhnya lebih dari sekedar bagian
dirinya. Janin itu memiliki keberadaan tersendiri. Ia memiliki hidupnya
sendiri! Alkitab
memberi nilai tinggi atas hidup manusia
bahwa hidup ini disertai dengan kekudusan dan sangat berharga di
hadapan Allah yang telah menciptakannya "dalam gambar dan
rupa-Nya" Kej 1:26,27, yang memeliharanya "di dalam tangan-Nya terletak
nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia" Ayub 12:10, dan yang menebusnya
(2Kor 5:19). Prinsip utama yang mendasari taktis Iblis ialah penipuan.
Dia adalah penyamar yang ahli dan cerdik. Penipuannya dimulai di taman Eden dan
berlangsung terus sampai hari ini. Dia menerobos ke sekolah-sekolah teologia bahkan ke mimbar. Banyak kali
dia menerobos gereja di balik perbendaharaan kata yang ortodoks, sambil
mengosongkan istilah-istilah Alkitab dari arti KB dan Abortus seharusnya. Karena
nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa
mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya
mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang,
karena segala sesuatu adalah sia-sia. Pengkhotbah 3:19, Kesabaran adalah
kemampuan untuk menampung berbagai tegangan dan tekanan hidup tanpa keluhan dan
tidak merasa terganggu oleh berbagai rintangan, penangguhan atau
kegagalan. Allah mengizinkan terjadinya kesulitan, gangguan, pencobaan dan
bahkan penderitaan ke dalam hidup kita, dengan maksud-maksud khusus;
semuanya itu membantu pembentukan sikap dan menumbuhkan kesabaran dan yang bersangkutan menyadari bahwa ujian-ujian tersebut
mengakibatkan dampak pembentukan sikap yang bermanfaat, pada saat
itu mulailah tahapan pembentukan kesabaran dalam dirinya. Dengan
demikian, Allah Roh Kudus dimungkinkan untuk menghasilkan buah kesabaran.
"Tetapi buah Roh ialah: kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran (Gal 5:22).<<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar