Amnesia adalah sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan dan melupakan nama, informasi atau pun peristiwa penting di masa lalunya. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan otak atau pun peristiwa traumatis. Tentu saja amnesia adalah kondisi yang langka dan jarang ditemui secara medis. Namun secara religius, tampaknya amnesia rohani terus menjadi wabah berbahaya yang menyebar secara masif dan menjangkiti banyak orang percaya. lebih khusus di Papua namun Musa mengingatkan bahwa situasi paling mengerikan yang bisa dialami orang Israel adalah "melupakan TUHAN" (Ulangan 6:12). Di tengah gelimang kemakmuran yang bisa mereka nikmati di tanah Perjanjian (Ulangan 6:10-11), bahaya terbesar justru timbul ketika mereka lupa Tuhan dan akhirnya lupa diri. Dikatakan bahaya terbesar karena mereka berpaling kepada ilah-ilah lain dan melanggar pengakuan bahwa Allah itu esa dan harus dikasihi dengan totalitas hidup (Ulangan 6:14-15, bdk. 4-9). Tidak heran Musa perlu mengingatkan tentang hal ini sebab amnesia rohani tersebut membawa akibat yang mengerikan (Ulangan 6:15). Adapun salah satu "resep" yang Musa berikan untuk menghindari amnesia rohani ini yaitu berupa ketaatan terhadap "perintah, peringatan, dan ketetapan" dari-Nya (Ulangan 6:17). Ketika ketaatan ini menjadi sebuah gaya hidup yang akhirnya diteladankan dan diwariskan kepada keturunan mereka (bdk. 6-7), tentu tidak mengherankan jika timbul pertanyaan mengenai artinya (Ulangan 6:20). Menariknya, jawaban yang Musa anjurkan sekali lagi adalah dalam wujud pengingatan akan karya Tuhan terhadap umat-Nya di masa lampau (Ulangan 6:21-25). Peringatan Musa sangat relevan untuk kehidupan kita hari ini. Acap kali, sadar maupun tidak sadar, kita juga mengalami "amnesia rohani" dengan cara melupakan Tuhan dan peringatan, perintah serta ketetapan-Nya. Melupakan Tuhan menjadikan kita lupa diri dan akhirnya juga hidup menyimpang jauh dari rancangan-Nya.
Rabu, 03 Oktober 2018
AMNESIA ROHANI
Amnesia adalah sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan dan melupakan nama, informasi atau pun peristiwa penting di masa lalunya. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan otak atau pun peristiwa traumatis. Tentu saja amnesia adalah kondisi yang langka dan jarang ditemui secara medis. Namun secara religius, tampaknya amnesia rohani terus menjadi wabah berbahaya yang menyebar secara masif dan menjangkiti banyak orang percaya. lebih khusus di Papua namun Musa mengingatkan bahwa situasi paling mengerikan yang bisa dialami orang Israel adalah "melupakan TUHAN" (Ulangan 6:12). Di tengah gelimang kemakmuran yang bisa mereka nikmati di tanah Perjanjian (Ulangan 6:10-11), bahaya terbesar justru timbul ketika mereka lupa Tuhan dan akhirnya lupa diri. Dikatakan bahaya terbesar karena mereka berpaling kepada ilah-ilah lain dan melanggar pengakuan bahwa Allah itu esa dan harus dikasihi dengan totalitas hidup (Ulangan 6:14-15, bdk. 4-9). Tidak heran Musa perlu mengingatkan tentang hal ini sebab amnesia rohani tersebut membawa akibat yang mengerikan (Ulangan 6:15). Adapun salah satu "resep" yang Musa berikan untuk menghindari amnesia rohani ini yaitu berupa ketaatan terhadap "perintah, peringatan, dan ketetapan" dari-Nya (Ulangan 6:17). Ketika ketaatan ini menjadi sebuah gaya hidup yang akhirnya diteladankan dan diwariskan kepada keturunan mereka (bdk. 6-7), tentu tidak mengherankan jika timbul pertanyaan mengenai artinya (Ulangan 6:20). Menariknya, jawaban yang Musa anjurkan sekali lagi adalah dalam wujud pengingatan akan karya Tuhan terhadap umat-Nya di masa lampau (Ulangan 6:21-25). Peringatan Musa sangat relevan untuk kehidupan kita hari ini. Acap kali, sadar maupun tidak sadar, kita juga mengalami "amnesia rohani" dengan cara melupakan Tuhan dan peringatan, perintah serta ketetapan-Nya. Melupakan Tuhan menjadikan kita lupa diri dan akhirnya juga hidup menyimpang jauh dari rancangan-Nya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar