Selasa, 20 September 2016

SIAPAKAH PERSEKUTUAN DOA TUBUH KRISTUS ITU..??

Persekutuan Doa Meuwo totamana (Metoma)  merupakan kumpulan masyarakat dengan relevan anggotanya terdiri dari komunitas masyarakat dari berbagai denominasi gereja dari kegata sampai makataka, Persekutuan Doa Meuwo totamana ini dimaksudkan sebagai tujuan gereja tercantum dalam (Efesus 1:12), yaitu untuk memuliakan Tuhan. Kata "gereja" sebetulnya tidak terdapat dalam Alkitab bahasa Indonesia, tetapi kata ini sama dengan "jemaat" atau "sidang jemaat" (Mat 16:18; 18:17; Rom 16:1,5). Kata-kata ini adalah terjemahan dari bahasa Yunani "ekklesia." Kata ekklesia terdiri dari kata depan "ek" yang berarti "ke luar" dan kata kerja "klein" yang berarti "memanggil." Maka ekklesia berarti "orang-orang yang dipanggil ke luar." Kata "ekklesia" dipakai di perjanjian baru sebanyak 115 kali, di mana 92 kali dipakai untuk menunjukkan gereja setempat (local Chruch), yang lain menunjukkan gereja di dalam pengertian yang umum, dengan demikian kita mengenal dua ganda sifat dasar Gereja: Pertama, Koinonia; yaitu persekutuan Doa (Fellowship prayer) yang mempunyai arti "sharing" di dalam persahabatan, iman, pelayanan bahkan harta benda (Kisah para rasul 2:44). Koinonia akan tercapai kalau kita rela diatur dan di satukan oleh Roh Kudus, dan yang kedua, Diakonia; yaitu pelayanan orang Kristen. Hal ini dijelaskan oleh D.I. Moody sebagai berikut: "Gereja adalah misi, tanpa misi berarti tanpa gereja. Tuhan memanggil dan mengasingkan gereja dan keduniawian dan kemudian mengutusnya kembali ke dunia dengan suatu misi."Memang bentuk organisasi dan liturgi boleh senantiasa berubah menurut kebutuhan masing-masing tetapi tujuan gereja adalah sama yaitu melalui Koinonia dan Diakonia kita memuliakan Tuhan.
Perkembangan jemaat akhir-akhir dipedalaman Papua semakin pesat sehingga banyak anggota jemaat dapat menerima pengurapan Rohkudus bahkan yang belum menjadi pertanyaan besar tentang realita Gereja (“Persekutuan Doa Meuwo totamana” (Metoma). Sebab  Gereja adalah "Tubuh Kristus" yaitu; persekutuan orang-orang tebusan Tuhan, yang di dalamnya Dia menjadi Kepala. "Ialah  kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu." (Kol 1:18). Gereja terjelma dan memiliki keberadaannya, karena "Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya." (Ef 5:25). Gereja ditumbuhkan oleh kehidupan-Nya yang dinamis, yang "menguduskannya sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman." (Ef 5:26). Kristus akan datang kembali untuk mengambilnya sebagai milik-Nya, "bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya." (Wahy 21:2), "supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela." (Ef 5:27). Kelahiran gereja diteguhkan oleh kedatangan Roh Kudus (Kis 2:1-11) yang juga menyediakan kuasa bagi kelanggengan gereja, melalui kesaksian kepada dunia (Kis 1:8). Gereja Tak Nampak ialah; keseluruhan orang beriman dari segala zaman yang dengan tulus mempercayai Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.  "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan." (2Tim 2:19). Seseorang menjadi anggota Gereja yang Tak Nampak ini, ketika ia menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yoh 1:12). Dalam Pengertian Dasar, kita sudah melihat bahwa ada tiga hal yang menjadi dasar kekuasaan; tradisi, rasionalisme, dan Alkitab. Walaupun semua sangat penting dan dapat dipakai di dalam konteksnya, tradisi dan rasionalisme harus menyerah kepada alkitab ketika ada perselisihan. Firman Tuhan adalah otoritas yang mutlak dan yang terakhir. Disini kita akan melihat pentingnya tradisi atau sejarah gereja.

Banyak doktrin yang dianggap sangat penting di antara orang-orang Kristen dinyatakan secara tidak langsung di dalam Alkitab. Oleh karena hal ini dinyatakan secara tidak langsung dan tidak langsung dijelaskan, dalam permulaan gereja, hal itu adalah topik-topik yang kontroversial. Kita berhutang kepada bapak-bapak leluhur di dalam sejarah gereja oleh karena beberapa topik yang kontroversial itu sudah diselesaikan. Ada beberapa tulisan bapak-bapak tersebut yang menjelaskan hal-hal ini dan sampai hari ini masih dapat dibaca. Salah satu doktrin yang menjadi persoalan besar di dalam permulaan gereja adalah keilahian Yesus Kristus, yaitu bahwa Dia adalah yang kekal dan adalah Allah. Dia sungguh-sungguh Allah. Doktrin ini sangat Alkitabiah. Doktrin ini diajarkan dan ditunjukkan di dalam beberapa bagian Alkitab. Salah satu ialah ayat-ayat pertama dari Injil Yohanes; "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah .... Firman itu telah menjadi manusia,dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya," (Yoh 1:1,14). Penafsiran yang benar dari ayat-ayat ini dan banyak ayat yang pertumbuhan kedewasaan gereja atau jemaat Allah. Kita sangat berhutang kepada mereka yang bergumul, berdoa, mempelajari dan bahkan sampai berdebat supaya doktrin ini dapat dimengerti dan diajarkan kepada kita dengan jelas. Akibat wajar dari prinsip tersebut adalah; Gereja tidak menentukan pengajaran-pengajaran Alkitab, tetapi Alkitab menentukan pengajaran-pengajaran gereja. Penafsiran-penafsiran gereja berkuasa hanya sejauh itu cocok atau harmonis dengan pengajaran-pengajaran Alkitab secara keseluruhan. Sejarah tidak dimaksudkan menentukan penafsiran-penafsiran Alkitab, oleh karena ada beberapa waktu ketika gereja tidak setia kepada Allah ataupun Firman Allah. Dalam sejarah abad pertengahan gereja mengajarkan bahwa hamba-hamba Allah harus hidup sebagai bujangan dan tidak boleh menikah. Dalam abad-abad berikutnya, beberapa hal yang lain ditafsirkan dan diterapkan oleh gereja. Ini adalah ketentuan dari gereja dan bukan dari Alkitab. Penafsiran-penafsiran dari gereja harus dipelajari dengan teliti dan dinilai berdasarkan keterangan dan kenyataan yang sudah jelas dari Alkitab. Akan tetapi, dengan peringatan ini, kita tidak berhak merendahkan pentingnya sejarah gereja. Itu dapat memberi kepada kita pengecekan dan keseimbangan yang sangat menolong di dalam program mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab.

Gereja Nampak ialah Gereja sedunia masa kini, terdiri dari kelompok-kelompok jemaat Kristen dari berbagai aliran di berbagai wilayah.  Di dalamnya tumbuh bersama: "gandum dan lalang" (Mat 13:25-40), yaitu orang tebusan sejati dengan mereka yang belum tertebus. Kelahiran gereja diteguhkan oleh kedatangan Roh Kudus (Kis 2:1-11) yang juga menyediakan kuasa bagi kelanggengan gereja, melalui kesaksian kepada dunia (Kis 1:8).
Gereja-gereja sepanjang masa yang telah membuang "iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus." (Yud 1:3), akan digolongkan murtad. Ketika seseorang mengalami perubahan baru, dia menjadi anggota Gereja Tak Nampak. Dia harus segera berusaha melibatkan diri dengansalah satu gereja, yaitu suatu jemaat orang beriman yang mementingkan Firman Tuhan, untuk aktif berperan dalam ibadah, persekutuan, penginjilan, penelaahan Alkitab dan doa. Ini adalah tanggung jawab yang diajarkan Alkitab:  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibr 10:25). "Gereja, terutama adalah Tubuh Kristus . . . Alkitab berkata . . . bahwa kasih Kristus kepada Gerejalah, yang membuat Dia mati di Salib. Jika Kristus sedemikian mengasihi Gereja . . . aku pun harus mengasihinya. Aku harus mendoakannya, membelanya, melayani di dalamnya, memberikan perpuluhan dan persembahan baginya, membantunya berkembang, mendorongnya untuk menjadi kudus dan mengusahakan agar dia benar-benar berfungsi sebagai tubuh Kristus yang bersaksi sesuai maksud Tuhan untuknya. Bergerejalah dengan sikap demikian, dan tak seorang pun akan menyisihkan anda. Keluarga Allah terdiri dari bermacam orang dari berbagai suku, kebudayaan, kelas dan perbedaan-perbedaan aliran. Aku sadar tentang adanya perbedaan dan ketidaksetujuan kecil dalam teologia, metode dan motif, tetapi di dalam Gereja sejati, ada suatu kesatuan misterius yang mengatasi segala factor pemisah yang ada."<<keiya meyoka>>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar