Rabu, 07 September 2016

EMPAT HARI SEMINAR KKR DIPUWETA

TEMPAT IBADAH SEBAGAI TEMPAT PERSEKUTUAN

Metoma: Seluruh masalah pelayanan pribadi kepada para petobat baru dapat diatasi jika penginjil mengerti akan hakikat dirinya dalam tugas pelayanannya, sehingga kurang lebih 300 orang peserta seminar di Idabadita Distrik Puweta Kabupaten Dogiyai, perlu ditingkatkan, bahwa sesungguhnya rencana Yesus bagi setiap petobat baru dapat dibawa ke dalam persekutuan dengan orang-orang percaya yang lain. Hal ini dapat dijelaskan oleh Meyoka keiya dicela-cela seminar. sama dengan apa yang dilakukan oleh Yesus dengan kedua belas murid-Nya, hanya tempat Ibadah atau gereja dapat mencakup pelayanan yang lebih luas. diberbagai daerah mempunyai tempat Ibadah atau Gereja adalah tempat untuk menampung orang-orang percaya yang mau mengikut Yesus selanjutnya, orang-orang percaya ini menjadi tubuh Kristus, yang saling melayani, baik secara perorangan maupun kelompok.

Setiap anggota Persekutuan Doa tubuh Kristus memegang peranan dalam pelayanan ini hanya dapat mereka kerjakan jika mereka dididik dan di penuhkan oleh kuasa Roh Kudus. Selama Yesus tinggal bersama-sama dengan murid-murid-Nya secara manusia, Ia menjadi  pemimpin mereka. Akan tetapi, kemudian di dalam tempat Ibadah atau gereja, merekalah yang harus melanjutkan kepemimpinan itu. Jadi, Yesus  harus melatih-melatih mereka dalam tugas ini. Artinya, Ia harus terus-menerus bersekutu dengan mereka yang sudah dipilih-Nya itu.

Setiap orang tidak dapat dan tidak akan menemukan dalam hubungan ini, bahwa penunjukan kepada "murid-murid" sebagai kelompok yang bersatu  itu lebih banyak ditulis di dalam keempat Injil daripada penunjukan kepada seorang murid sebagai pribadi. bahkan hal ini lebih lanjut, dan menegaskan bahwa penunjukan kepada pribadi- pribadi mengarah kepada kekalahan-kekalahan dari pihak mereka, sedangkan penunjukkan kepada kelompok sebagai satu kesatuan sering berarti kesukaran, pengertian, atau prestasi mereka. Ketika diingatkan bahwa hal ini ditulis dengan ilham oleh para murid, dan bukan oleh Yesus, jelaslah berarti bahwa mereka akan menegaskan tempat mereka dalam arti demikian, kita tidak perlu menarik kesimpulan bahwa para murid tidak dipandang penting sebagai pribadi-pribadi. Ini menyatakan kepada kita bahwa para murid memahami Tuhan mereka yang memandang mereka sebagai satu tubuh yang terdiri dari orang-orang beriman yang dilatih bersama untuk diutus kepada dunia.

Mereka memandang diri mereka sendiri melalui Kristus, pertama sebagai sebuah tempat Ibadah atau gereja, dan kedua di dalam kumpulan kelompok orang Kristen.<<meyoka keiya>>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar