Minggu, 25 September 2016

JANJI ALLAH TEPATI PADA WAKTU..!

Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kita membungkamkan kepicikan orang-orang bodoh (1Petrus 2:15) Kita tak perlu mengadakan penelitian untuk mencari hal-hal yang tidak kita sukai di kalangan masyarakat. Norma-norma Allah tentang yang baik dan yang buruk begitu jelas dan menjadi lebih kontras dengan banyaknya kejahatan, penyimpangan-penyimpangan kriminalitas dan peyelewengan-penyelewengan lain yang dapat ditemukan di mana-mana. Memang lebih mudah untuk tidak berbuat apa-apa selain hanya menuding segala kebobrokan yang ada dan menghabiskan banyak waktu untuk mencela ini dan itu. Namun, jika kita melakukan hal ini, orang akan bosan mendengarkan kita dan akhirnya kita hanya akan dijuluki  terus. Sebuah warta bernama _Communication Briefings_ menyarankan pendekatan yang lebih positif untuk hal ini: Daripada melawan keburukan dalam kalangan masyarakat yang terkecil, lebih baik bersahabat dengan penawarnya. Sebagai contoh, "Daripada hanya mengritik kemampuan membaca seseorang yang buruk, lebih baik tunjukkanlah yang benar, dengan demikian kita memperbaiki yang buruk itu." Apa yang dapat kita terapkan untuk diri kita? Rasul Petrus berkata, dengan berbuat baik kita akan membungkam kepicikan orang-orang bodoh (1Petrus 2:15). Biarlah orang mengenal kita sebagai orang yang bersahabat dengan kebajikan, bukan hanya sebagai orang yang bermusuhan dengan kejahatan Kita harus memakai banyak waktu untuk mengembangkan kekuatannya, bukan mengoreksi kelemahan-kelemahannya saja, meskipun kelemahan perlu diperbaiki. Jalan terbaik untuk melaksanakannya ialah dengan meminta bantuan kepada Allah Tritunggal melalui doa dan puasa. Penolong terbaik dalam pelayanan kita ialah Kuasa roh Allah, manfaat yang besar ialah meminta rohkudus rekan sekerja untuk bertemu sewaktu-waktu bersama-sama dengan orang-orang yang beribadah dalam roh dan kebenaran. kita mempunyai kelemahan yang kita kira berlaku pula bagi kebanyakan orang yaitu terlalu meninggikan atau sebaliknya terlalu menganggap remeh jika kita hanya melihat titik-titik kekuatan seseorang yang beribadah, kita memerlukan pelatih roh Allah untuk melihat hal-hal yang tidak kita lihat. Orang yang tidak percaya sering menunjuk kepada mereka yang mengatakan bahwa mereka percaya Alkitab tetapi hidupnya tidak berubah. Tetapi sejarah juga ditandai oleh mereka yang kehidupannya menjadi lebih baik oleh karena itu Sepuluh Perintah Allah (SPA) telah menjadi sumber pengarahan moral bagi banyak orang yang tak terhitung jumlahnya. Mazmur-mazmur Daud telah memberikan kekuatan pada waktu kesulitan dan kehilangan. Khotbah Yesus di Bukit telah menjadi obat bagi jutaan orang untuk mengatasi kesombongan dan sikap legalisme. Uraian Paulus mengenai Kasih di 1Korintus 13 telah banyak melunakkan hati yang sedang marah. Perubahan hidup dari orang-orang seperti Rasul Paulus, Agustinus, Martin Luther, John Newton, Leo Tolstoy, dan C.S. Lewis menunjukkan perubahan yang dapat dilakukan Alkitab. Bahkan satu bangsa atau suku seperti Celtic di Irlandia, Viking yang liar di Norwegia, atau Indian Auka di Equador telah diubah oleh Firman Allah dan kehidupan serta karya Yesus Kristus yang tak terbandingkan. kita tidak sendirian jika kita masih meragukan Alkitab. Alkitab, sama seperti dunia di sekitar kita, memang mengandung unsur-unsur misteri. Namun demikian, jika Alkitab benar-benar seperti yang dikatakannya, kita tidak perlu memilah-milah sendiri bukti-bukti yang ada. Yesus justru menjanjikan pertolongan ilahi bagi mereka yang ingin mengenal kebenaran tentang diri-Nya dan ajaran-Nya. Sebagai tokoh utama dari Perjanjian Baru, Yesus berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak Allah, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri" (Yoh 7:17). Satu kunci penting untuk mengerti Alkitab adalah bahwa Alkitab tidak pernah bermaksud untuk menarik kita kepada dirinya sendiri. Setiap prinsip di dalam Alkitab memperlihatkan kebutuhan kita akan pengampunan yang disediakan Kristus bagi kita. Alkitab memperlihatkan mengapa kita perlu membiarkan Roh Kudus hidup melalui kita. Untuk hubungan yang seperti inilah Alkitab diberikan kepada kita. Jika persoalan kita ialah memandang remeh seseorang, kita membutuhkan pertolongan dari Allah sehingga kita dapat memandang segi-segi yang baik dan kita cenderung untuk menilai cacat-cacat kecil sehingga evaluasi dari orang lain sangat kita butuhkan, demikian juga hanya Roh Allah saja yang dapat mengugupkan seseorang untuk melaksanakan tugas penginjilan. Yesus menekankan kebenaran ini dalam hubungan kerja sama dengan Roh Allah. Dengan kuasa Roh Kudus Ia memberitakan Injil kepada orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, mengusir setan dan membebaskan orang-orang yang tertindas (Mat 12:28; Luk 4:18).  Yesus adalah Allah yang menyatakan diri-Nya kepada manusia. Sedangkan Roh Kudus adalah Allah yang bekerja di antara manusia. Ia adalah perantara Allah yang menjalankan rencana keselamatan yang kekal melalui orang-orang. Itulah sebabnya Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Roh itu akan menyediakan jalan bagi pelayanan mereka. Ia akan mengaruniakan kepada mereka apa yang harus mereka katakan (Mat 10:19-20; Mar 13:11; Luk 12:12). "Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman" (Yoh 16:8). Ia akan menyatakan kebenaran agar manusia mengenal Tuhan (Mat 22:43; bandingkan dengan Mar 12:36; Yoh 16:14). Dengan kuasa-Nya, Ia menjanjikan kepada murid-murid-Nya kecakapan untuk melakukan pekerjaan- pekerjaan Tuhan, dalam hal ini, pemberitaan Injil sama sekali bukan pekerjaan manusia, melainkan rencana (pekerjaan) Allah yang telah berjalan sejak awal kejadian bumi, dan yang akan terus berlangsung hingga tujuan Allah tercapai. Penginjilan adalah semata-mata pekerjaan Roh Kudus. Kewajiban umat-Nya adalah menyerahkan diri mereka untuk dikuasai sepenuhnya oleh Rohkudus. "Janganlah takut sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau."(Yes 43:1,2) "Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:5) "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini adalah Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau: Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."(Yes 41:10) "Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: 'ya Abba, ya Bapa!' Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak (Rom 8:15,16) "Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." (Ams 1:33). "Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:5) "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." (1Pet 5:7) "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Fili 4:6,7) "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 6:33,34) "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!" (Mazm 42:6) <<keiya meyoka>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar