Inilah
natal, yaitu karya Allah di tengah-tengah hidup manusia, bagi dunia. Termasuk
juga Yusuf dan Maria, kedua orang biasa yang dipakai Tuhan. Siapa sangka natal
yang tiba adalah natal yang penuh pergumulan bagi kedua orang itu. Kedua orang
yang sedang bertunangan, tetapi mendapat kesempatan unik dari Tuhan.
Kehadiran
seorang anak tentu sangat diharapkan oleh pasangan yang telah menikah. Maka
bagi Yusuf, kehamilan Maria menjadi sebuah pergumulan berat. Ketika Yusuf
mengetahui bahwa Maria -tunangannya- mengandung, ia sangat terkejut dan tidak
habis pikir. Bagaimana mungkin orang yang dia kasihi telah berbuat aib? Namun
karena kebaikan hati dan ketulusannya, Yusuf tidak mau mencemarkan nama
istrinya (Matius 1:19).
Meski
Yusuf sudah menentukan keputusan, tetapi ia digelisahkan oleh keputusannya itu.
Namun, sungguh karya Allah benar-benar terjadi atasnya. Malaikat Tuhan
menghampiri Yusuf dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya (Matius 1:20-21).
Maka Yusuf pun dimampukan untuk melakukan apa yang diinginkan Tuhan (Matius
1:24-25).
Seorang
yang tulus pun harus belajar menyerahkan segalanya ke dalam tangan pengasihan
Tuhan. Seorang yang tulus pun harus belajar membuka hati untuk dipimpin oleh
Tuhan. Memang pergumulan akan terus ada menimpa Yusuf dan Maria pada hari-hari
kemudian, tetapi pijakan awal perjalanan mereka bersama Tuhan telah membuka
kesempatan agar karya Tuhan terus nyata di tengah-tengah kehidupan mereka.
Bagaimana
dengan kita? Adakah kita senantiasa menyerahkan segala pemikiran, pertimbangan,
dan keputusan kita ke dalam tangan kasih Tuhan? Adakah kita membiarkan rencana
dan kehendak-Nya berlaku dalam hidup kita? Bisa saja pergumulan hidup kita
tetap ada dan terus ada. Namun, peringatan natal menjadi penting ketika kita
mau membuka hati kita dan mendengar tuntunan Tuhan. Natal menjadi berarti saat
kita bersedia berjalan dengan Tuhan dan diarahkan oleh Dia. Selamat hari Natal
dan selamat membuka hati bagi Kristus, yang kelahiran-Nya kita peringati hari
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar