Sabtu, 27 Oktober 2018

PENGAKUAN AKAN TUHAN YESUS KRISTUS

Pengakuan kita terhadap seseorang menunjukkan bahwa kita bukan sekadar tahu namanya, tetapi juga diri orang tersebut secara menyeluruh (Matius 27:17) Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka: "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Yesus Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?"

Yesus Kristus mengkonfirmasi pengenalan para murid tentang siapakah diri-Nya sewaktu mereka di wilayah Kaisarea Filipi. Yesus Kristus menanyakan pendapat orang, kemudian pendapat murid-murid sendiri (Markus 8:27-29). Variasi penyebutan nama Yesus Kristus oleh orang lain maupun murid-murid menunjukkan pemahaman dan harapan mereka tentang Dia. Petrus menjawab Yesus Kristus adalah Mesias. Penyebutan ini harusnya disertai pemahaman tugas kemesiasan Yesus Kristus. Tetapi, Yesus Kristus tidak ingin identitas-Nya diberitakan saat itu (Markus 8:30). Hal ini mengingat penderitaan yang akan segera dialami-Nya (Markus 8:31). Keterusterangan Yesus Kristus dibantah oleh Petrus (Markus 8:32). Karena itu Yesus Kristus menegurnya secara keras dengan sebutan Iblis (Markus 8:33). Petrus memikirkan Mesias yang dikehendakinya, bukan yang diinginkan Allah.

Yesus memaparkan syarat- syarat mengikuti-Nya dengan cara menyangkal diri, memikul salib, dan rela kehilangan nyawanya (Markus 8:34-37). Yesus Kristus menuntut pengakuan akan diri-Nya di tengah-tengah orang berdosa ini (Markus 8:38-39). Yesus Kristus juga menyatakan ada orang di antara mereka yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah tanpa mengalami kematian [mungkin kematian fisik, lebih tepat kematian rohani] (Markus 9:1).

Tuhan menginginkan kita berani mengakui-Nya dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun. Pengakuan di mulut saja tidak cukup. Tuhan menginginkan kita juga memahami pikiran, rencana, dan syarat-syarat mengikut- Nya. Ketika kita mengakui Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Mesias bagi diri kita, maka kita harus menerima cara-Nya menyelamatkan kita. Meski berat, itu semua menunjukkan pengakuan yang benar akan Tuhan sehingga dapat menjadi kesaksian bagi orang lain lewat kehidupan kita.

Akuilah Tuhan Yesus Kristus dalam hidupmu. Taati dan lakukan segala perintah-Nya! Jangan ciptakan Tuhan Yesus Kristus menurut pemikiran dan keinginan kita. Dengan begitu, Tuhan Yesus Kristus akan diakui dalam mulut dan tindakan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar