Siapakah musuh yang membawa petaka bagi Yehuda? Kita tidak mempunyai informasi yang jelas. Bila dilihat dari jalur yang biasa ditempuh, "utara" merupakan arah masuk ke Palestina yang lazim dari Babel atau Asyur. Boleh jadi, yang dia bayangkan adalah pasukan Babel yang kelak menamatkan riwayat kerajaan Yehuda (Yer. 32). Namun dalam teks hari ini, musuh yang memangsa umat yang tidak taat itu digambarkan sebagai singa, suatu gambaran yang kerap digunakan dalam nubuat para nabi (Yes. 5:29; Nah. 2:12; Yeh. 32:2). Kegentingan bencana yang menghampiri digambarkan bagai gejala alam: "angin panas" dan "angin keras" yang datang atas perintahTuhan (Yer. 4:11-12). Musuh memang akan mengepung dengan kuda yang lebih tangkas daripada rajawali (Yeremia 4:13), tetapi dibalik semua itu Tuhanlah yang bangkit melawan umat!
Mengapa bencana yang menghampiri umat luput dari pemberitaan atau peringatan imam dan nabi (Yer. 4:9)? Kita menemukan jawaban yang lebih terang di bagian lain. Rupanya, mereka mengejar laba dengan tipu daya, dengan memberitakan "damai sejahtera" (Yer. 6:13-14), tetapi Tuhan yang dituduh memperdaya mereka (Yeremia 4:10)! Masihkah ada harapan dalam bencana yang membayangi? Dalam nubuat Yeremia, jawabannya adalah "ya". Sebab, malapetaka nasional adalah hukuman atas umat yang memberontak kepada Tuhan (Yeremia 4:17-18). Itu sebabnya, nabi berseru: "Bersihkanlah hatimu dari kejahatan!" (Yeremia 4:14). Maka jika suatu bangsa tak henti diterpa bencana, baik alam, ekonomi, atau politik, bukankah seruan ini harus didengarkan dan diperdengarkan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar