Setiap orang diciptakan Allah secara unik dan masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Tidak ada seorang pun yang sempurna selain Yesus!
Tetapi, sering kali kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Bila kita
berbuat demikian, maka ada dua kemungkinan yang terjadi: kita akan merasa lebih
baik daripada orang lain (menjadi sombong) atau kita akan merasa lebih rendah
daripada orang lain (kurang harga diri). Karena itu, kita harus belajar
menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya tanpa membandingkan diri kita
dengan orang lain. Pelajarilah ayat-ayat berikut ini dan catatlah
pengamatan-pengamatan Anda tentang keharusan menerima diri sendiri.
Pandangan kita atas diri sendiri sering dipengaruhi oleh masalah-masalah
fisik, tubuh, kelemahan-kelemahan, atau kesulitan hidup. Paulus sendiri
berbicara tentang suatu "duri dalam daging"nya yang sangat menyiksa
dia. Ia sudah tiga kali memohon kepada Allah agar duri itu diambil, namun Allah
tidak menjawab seperti yang diharapkannya. Bacalah jawaban Allah dan
tanggapan Paulus dalam (2Korintus
12:9-10). Mengapa Allah
tidak mengabulkan permintaan Paulus? berhentilah
sekarang dan berdoa. Berterima kasihlah kepada Allah bahwa Ia telah menciptakan
kita dengan setiap ciri fisik kita.
Sebagian orang jelas memiliki karunia-karunia yang lebih menonjol, seperti
berkhotbah, mengajar, atau menginjil. Ini tidak berarti bahwa mereka
"super". Mereka hanya menjalankan karunia-karunia yang Allah berikan
kepada mereka. Orang yang menjalankan karunia-karunia yang kurang
menonjol, seperti iman, sama pentingnya bagi Allah dan bagi pembangunan Tubuh
Kristus. Tidak ada satu pun ayat Firman Tuhan yang menyatakan bahwa kita
harus mencari karunia-karunia yang sama. Semua karunia berbeda-beda, tetapi
semua karunia memiliki tujuan yang sama, yaitu
untuk bekerja sama menyatukan dan membangun tubuh Kristus,(Ef 4:12-16).
Kesombongan
memusnahkan hidup. Kesombongan berkata, "Saya dapat melakukannya! Saya
dapat mengatasi sendiri persoalan ini tanpa campur tangan Allah atau
pertolongan siapapun." Oh, kita tidak dapat! Kita mutlak memerlukan Allah,
dan kita sangat membutuhkan satu dengan yang lain. Paulus menulis: "Kita
beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh
percaya pada hal-hal lahiriah" (Fili 3:3). Kerendahan hati adalah
keyakinan yang diletakkan pada tempat yang semestinya. Kita harus "Kuat di
dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya" (Ef 6:10). Yakobus 4:6-10 dan 1Petrus
5:1-10 menyatakan bahwa kesombongan mengakibatkan timbulnya
pergumulan-pergumulan rohani. Ucapkanlah doa di bawah ini untuk mengungkapkan
enyerahan anda bahwa anda ingin hidup rendah hati dihadapan Allah:
Bapa Surgawi.
Engkau sudah berfirman bahwa kesombongan mendahului kehancuran dan tinggi hati
mendahului kejatuhan (Ams 16:18). Saya mengaku bahwa saya sudah hidup menurut
keinginan saya sendiri, tidak menyangkal diri, tidak memikul salib saya setiap
hari, dan tidak mengikuti Engkau(Mat 16:24). Dalam melakukan hal itu, saya
sudah memberi pintu masuk bagi musuh dalam kehidupan saya. Saya meyakini
sebelumnya bahwa saya bisa berhasil dan hidup berkemenangan dengan kekuatan dan
kemampuan saya sendiri. Sekarang saya mengaku bahwa saya sudah berdosa terhadap
Engkau dengan mengutamakan kehendak saya daripada kehendak-Mu dan memusatkan
hidup saya pada keakuan saya, daripada kepada-Mu. Saya sekarang menanggalkan
kehidupan yang berpusat pada diri sendiri dan dalam melakukan hal itu saya
batalkan semua pintu masuk yang sudah dimenangkan dalam diri saya oleh
musuh-musuh Tuhan Yesus Kristus. Saya berdoa agar Engkau membimbing saya agar
saya tidak melakukan suatu apapun untuk kepentingan diri saya sendiri ataupun
mencari pujian yang sia-sia, tetapi dengan kerendahan hati saya akan menganggap
orang lain lebih penting dari diri saya sendiri (Fili 2:3). Melalui kasih,
mampukanlah saya untuk melayani orang lain dan saling mendahului dalam memberi
hormat(Rom 12:10). Saya mohon semua ini di dalam nama Kristus Yesus Tuhan saya. Amin.
Sesudah
membuat komitmen tersebut, sekarang izinkanlah Allah untuk menunjukkan pada
anda, bidang atau hal-hal khusus dalam kehidupan anda di mana anda sudah
menjadi sombong, seperti:
1. Kemauan yang lebih kuat untuk melakukan kehendak saya
sendiri daripada kehendak Allah.
2. Lebih bergantung pada kekuatan diri sendiri daripada
kekuatan Allah.
3. Kadang-kadang percaya bahwa ide-ide dan pandangan-pandangan
saya lebih baik daripada yang lain.
4. Lebih memikirkan bagaimana mengontrol orang lain dari
pada mengembangkan penguasaan diri.
5. Kadang-kadang menganggap diri lebih penting dari pada
orang lain.
6. Kecenderungan untuk berpikir bahwa saya tidak
mempunyai keperluan.
7. Sukar untuk mengaku bahwa saya salah.
8. Kecenderungan untuk lebih menyenangkan manusia dari
pada menyenangkan Allah.
9. Terlalu memikirkan mengenai penghargaan yang
seharusnya saya terima.
10. Didorong untuk mendapatkan pengakuan, pujian,
penghormatan yang diperoleh dari gelar-gelar, sebutan-sebutan, kedudukan.
11. Seringkali beranggapan bahwa saya lebih rendah hati
daripada yang lain.
12. Cara lain yang barangkali anda pernah berpikir bahwa
diri anda lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
13. Untuk setiap hal di atas yang ternyata benar terdapat
dalam kehidupan anda, berdoalah dengan suara keras:
Tuhan, saya
mengakui bahwa saya sudah sombong dalam hal apapun yang ku nikmati atas berkat
rahmat Tuhan, Tuhan ampunilah saya karena kesombongan ini. Saya memilih untuk
merendahkan diri saya dan menempatkan semua keyakinan saya kepada-Mu. Di dalam
nama Kristus Tuhan yang hidup. Amin.
Analisis,
penilaian dan teguran karya seni, sastra, dsb: seseorang penulis harus menerima
baik segala kritik yang jujur; pada masa ini banyak tersiar ulasan dan kritik
mengenai sajak, cerpen ataupun nopel memperkatakan mengulas dsb keburukan atau
kelemahan sesuatu atau seseorang dapat kirik hebat kera,pedas, mengecam,
membidas, mencela; menerusiwatak-wataknya pengaran peda akan masyarakat hari
inidia menafikan pernah menuduh atau penuntut-penuntut maktab tersebut maka
seseorang sedia memberikan perhatian kepada kritik-kritik dikemukakan dengan
tujuan yang baik baik disegi teguran keras, kecaman, bidasan dsb.<<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar