Minggu, 02 Oktober 2016

PILIHLAH KERENDAHAN HATI BUKAN KESOMBONGAN

Setiap orang diciptakan Allah secara unik dan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tidak ada seorang pun yang sempurna selain Yesus! Tetapi, sering kali kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Bila kita berbuat demikian, maka ada dua kemungkinan yang terjadi: kita akan merasa lebih baik daripada orang lain (menjadi sombong) atau kita akan merasa lebih rendah daripada orang lain (kurang harga diri). Karena itu, kita harus belajar menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya tanpa membandingkan diri kita dengan orang lain.  Pelajarilah ayat-ayat berikut ini dan catatlah pengamatan-pengamatan Anda tentang keharusan menerima diri sendiri.


Pandangan kita atas diri sendiri sering dipengaruhi oleh masalah-masalah fisik, tubuh, kelemahan-kelemahan, atau kesulitan hidup. Paulus sendiri berbicara tentang suatu "duri dalam daging"nya yang sangat menyiksa dia. Ia sudah tiga kali memohon kepada Allah agar duri itu diambil, namun Allah tidak menjawab seperti yang diharapkannya.  Bacalah jawaban Allah dan tanggapan Paulus dalam (2Korintus 12:9-10).  Mengapa Allah tidak mengabulkan permintaan Paulus? berhentilah sekarang dan berdoa. Berterima kasihlah kepada Allah bahwa Ia telah menciptakan kita dengan setiap ciri fisik kita.

Sebagian orang jelas memiliki karunia-karunia yang lebih menonjol, seperti berkhotbah, mengajar, atau menginjil. Ini tidak berarti bahwa mereka "super". Mereka hanya menjalankan karunia-karunia yang Allah berikan kepada mereka. Orang yang menjalankan karunia-karunia yang kurang menonjol, seperti iman, sama pentingnya bagi Allah dan bagi pembangunan Tubuh Kristus. Tidak ada satu pun ayat Firman Tuhan yang menyatakan bahwa kita harus mencari karunia-karunia yang sama. Semua karunia berbeda-beda, tetapi semua karunia memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk bekerja sama menyatukan dan membangun tubuh Kristus,(Ef 4:12-16).

Kesombongan memusnahkan hidup. Kesombongan berkata, "Saya dapat melakukannya! Saya dapat mengatasi sendiri persoalan ini tanpa campur tangan Allah atau pertolongan siapapun." Oh, kita tidak dapat! Kita mutlak memerlukan Allah, dan kita sangat membutuhkan satu dengan yang lain. Paulus menulis: "Kita beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah" (Fili 3:3). Kerendahan hati adalah keyakinan yang diletakkan pada tempat yang semestinya. Kita harus "Kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya" (Ef 6:10). Yakobus 4:6-10 dan 1Petrus 5:1-10 menyatakan bahwa kesombongan mengakibatkan timbulnya pergumulan-pergumulan rohani. Ucapkanlah doa di bawah ini untuk mengungkapkan enyerahan anda bahwa anda ingin hidup rendah hati dihadapan Allah:

Bapa Surgawi. Engkau sudah berfirman bahwa kesombongan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan (Ams 16:18). Saya mengaku bahwa saya sudah hidup menurut keinginan saya sendiri, tidak menyangkal diri, tidak memikul salib saya setiap hari, dan tidak mengikuti Engkau(Mat 16:24). Dalam melakukan hal itu, saya sudah memberi pintu masuk bagi musuh dalam kehidupan saya. Saya meyakini sebelumnya bahwa saya bisa berhasil dan hidup berkemenangan dengan kekuatan dan kemampuan saya sendiri. Sekarang saya mengaku bahwa saya sudah berdosa terhadap Engkau dengan mengutamakan kehendak saya daripada kehendak-Mu dan memusatkan hidup saya pada keakuan saya, daripada kepada-Mu. Saya sekarang menanggalkan kehidupan yang berpusat pada diri sendiri dan dalam melakukan hal itu saya batalkan semua pintu masuk yang sudah dimenangkan dalam diri saya oleh musuh-musuh Tuhan Yesus Kristus. Saya berdoa agar Engkau membimbing saya agar saya tidak melakukan suatu apapun untuk kepentingan diri saya sendiri ataupun mencari pujian yang sia-sia, tetapi dengan kerendahan hati saya akan menganggap orang lain lebih penting dari diri saya sendiri (Fili 2:3). Melalui kasih, mampukanlah saya untuk melayani orang lain dan saling mendahului dalam memberi hormat(Rom 12:10). Saya mohon semua ini di dalam nama Kristus Yesus Tuhan saya. Amin.

Sesudah membuat komitmen tersebut, sekarang izinkanlah Allah untuk menunjukkan pada anda, bidang atau hal-hal khusus dalam kehidupan anda di mana anda sudah menjadi sombong, seperti:
1.      Kemauan yang lebih kuat untuk melakukan kehendak saya sendiri daripada kehendak Allah.
2.      Lebih bergantung pada kekuatan diri sendiri daripada kekuatan Allah.
3.      Kadang-kadang percaya bahwa ide-ide dan pandangan-pandangan saya lebih baik daripada yang lain.
4.      Lebih memikirkan bagaimana mengontrol orang lain dari pada mengembangkan penguasaan diri.
5.      Kadang-kadang menganggap diri lebih penting dari pada orang lain.
6.      Kecenderungan untuk berpikir bahwa saya tidak mempunyai keperluan.
7.      Sukar untuk mengaku bahwa saya salah.
8.      Kecenderungan untuk lebih menyenangkan manusia dari pada menyenangkan Allah.
9.      Terlalu memikirkan mengenai penghargaan yang seharusnya saya terima.
10.  Didorong untuk mendapatkan pengakuan, pujian, penghormatan yang diperoleh dari gelar-gelar, sebutan-sebutan, kedudukan.
11.  Seringkali beranggapan bahwa saya lebih rendah hati daripada yang lain.
12.  Cara lain yang barangkali anda pernah berpikir bahwa diri anda lebih tinggi daripada yang sebenarnya.
13.  Untuk setiap hal di atas yang ternyata benar terdapat dalam kehidupan anda, berdoalah dengan suara keras:

Tuhan, saya mengakui bahwa saya sudah sombong dalam hal apapun yang ku nikmati atas berkat rahmat Tuhan, Tuhan ampunilah saya karena kesombongan ini. Saya memilih untuk merendahkan diri saya dan menempatkan semua keyakinan saya kepada-Mu. Di dalam nama Kristus Tuhan yang hidup. Amin.

Analisis, penilaian dan teguran karya seni, sastra, dsb: seseorang penulis harus menerima baik segala kritik yang jujur; pada masa ini banyak tersiar ulasan dan kritik mengenai sajak, cerpen ataupun nopel memperkatakan mengulas dsb keburukan atau kelemahan sesuatu atau seseorang dapat kirik hebat kera,pedas, mengecam, membidas, mencela; menerusiwatak-wataknya pengaran peda akan masyarakat hari inidia menafikan pernah menuduh atau penuntut-penuntut maktab tersebut maka seseorang sedia memberikan perhatian kepada kritik-kritik dikemukakan dengan tujuan yang baik baik disegi teguran keras, kecaman, bidasan dsb.<<keiya meyoka>>




Tidak ada komentar:

Posting Komentar