Hanya
dengan iman kita dapat dipenuhi oleh Roh Kudus. Doa adalah iman dan Tuhan
Allah lebih memperhatikan kesungguhan hati kita
pada waktu kita
berdoa. Berikut ini adalah,
orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus menyediakan waktu untuk berdoa
dan bersekutu dengan Bapa surgawi. Allah sendiri telah menyediakan diri-Nya
bagi persekutuan ini demi pertumbuhan rohani kita. Dalam surat Ibrani kita
baca:
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang
telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah
imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab
itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,
supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan
kita pada waktunya (Ibrani 4:14-16).
Kutipan ini mendorong kita untuk berdoa. Namun berdoa
bukanlah sekadar berkomat-kamit. Kita tidak mengejar-ngejar pemberian Allah.
Kita tidak meminta kepada Allah dengan paksa, seperti untuk kesehatan atau keselamatan
kita. Tentu saja, kita harus mengajukan permohonan kepada Bapa surgawi; tetapi
kita juga harus menaikkan ucapan syukur, pujian, dan penyembahan kepada-Nya.
Ingatlah, berdoa ditujukan demi pertumbuhan rohani
kita. Canon Liddon menyatakan, "Keputusan-keputusan besar yang telah
memperkaya dan memperindah kehidupan manusia dalam hidup kekristenan dihasilkan
karena doa." Berdoa adalah salah satu ciri utama dari kepemimpinan rohani
yang tangguh. Orang yang berdoa adalah orang yang perkasa. Kekuatan mereka bersama
Allah memiliki kemampuan untuk menaklukkan.
Berdoa penting bagi perkembangan orang percaya.
Melalui doa kita meningkatkan iman dan memperoleh kekuatan untuk taat dan
melayani. Ini adalah keharusan yang mutlak dalam kehidupan Kristen. Halleluyah <<keiya
meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar