Ada banyak sasaran yang dapat kita capai bila kita bersedia
menghentikan rasa takut yang kita buat sendiri dan membiarkan Roh Kudus
memenuhi dan mengontrolkan hidup kita, karena hubungan kita dengan Kristus dan
kepenuhan dari Roh Kudus, kita memiliki kekuatan yang kita dibutuhkan untuk
melakukan kehendakNya (2Korintus 3:5). Setiap hambah Tuhan wajib menggunakan
“9” Karunia dalam Ibadah, kesatuan penggunaan hikmat, Pengetahuan, dan Iman
untuk menggali memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus,
yang tidak terduga dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan
rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah (Ef 3:8,9), dan
bersama-sama mengalahkan pekerjaan iblis didalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini.
Kita tidak sendirian jika kita masih meragukan Alkitab. Alkitab, sama
seperti dunia di sekitar kita, memang mengandung unsur-unsur misteri. Namun
demikian, jika Alkitab benar-benar seperti yang dikatakannya, kita tidak perlu
memilah-milah sendiri bukti-bukti yang ada. Yesus justru menjanjikan
pertolongan ilahi bagi mereka yang ingin mengenal kebenaran tentang diri-Nya
dan ajaran-Nya. Sebagai tokoh utama dari Perjanjian Baru, Yesus berkata,
"Barangsiapa mau melakukan kehendak Allah, ia akan tahu entah ajaran-Ku
ini berasal dari Allah, entah aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri" (Yoh
7:17).
Satu kunci penting untuk mengerti Alkitab adalah bahwa Alkitab tidak
pernah bermaksud untuk menarik kita kepada dirinya sendiri. Setiap prinsip di dalam
Alkitab memperlihatkan kebutuhan kita akan pengampunan yang disediakan Kristus
bagi kita.
Alkitab memperlihatkan mengapa kita perlu membiarkan Roh Kudus hidup
melalui kita. Untuk hubungan yang seperti inilah Alkitab diberikan kepada kita.
Jika persoalan kita ialah memandang remeh seseorang, kita membutuhkan pertolongan dari Allah sehingga kita
dapat memandang segi-segi
yang baik dan kita cenderung
untuk menilai cacat-cacat
kecil sehingga evaluasi dari orang lain sangat kita butuhkan, demikian juga hanya Roh Allah saja
yang dapat mengugupkan seseorang untuk melaksanakan tugas penginjilan. Yesus
menekankan kebenaran ini dalam hubungan kerja sama dengan Roh Allah. Dengan
kuasa Roh Kudus Ia memberitakan Injil kepada orang-orang miskin, memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta,
mengusir setan dan membebaskan orang-orang yang tertindas (Mat 12:28; Luk
4:18).
Yesus adalah Allah yang menyatakan diri-Nya kepada manusia. Sedangkan Roh
Kudus adalah Allah yang bekerja di antara manusia. Ia adalah perantara Allah
yang menjalankan rencana keselamatan yang kekal melalui orang-orang. Itulah
sebabnya Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Roh itu akan
menyediakan jalan bagi pelayanan mereka. Ia akan mengaruniakan kepada mereka
apa yang harus mereka katakan (Mat 10:19-20; Mar 13:11; Luk 12:12). "Ia
akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman" (Yoh 16:8).
Ia akan menyatakan kebenaran agar manusia mengenal Tuhan (Mat 22:43; bandingkan
dengan Mar 12:36; Yoh 16:14).
Dengan kuasa-Nya, Ia menjanjikan kepada murid-murid-Nya kecakapan untuk
melakukan pekerjaan- pekerjaan Tuhan, dalam hal ini, pemberitaan Injil sama
sekali bukan pekerjaan manusia, melainkan rencana (pekerjaan) Allah yang telah
berjalan sejak awal kejadian bumi, dan yang akan terus berlangsung hingga
tujuan Allah tercapai. Penginjilan adalah semata-mata pekerjaan Roh Kudus.
Kewajiban umat-Nya adalah menyerahkan diri mereka untuk dikuasai sepenuhnya
oleh Rohkudus.<<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar