Rabu, 30 November 2016

WAJIB BERIBADAH

Ada banyak sasaran yang dapat kita capai bila kita bersedia menghentikan rasa takut yang kita buat sendiri dan membiarkan Roh Kudus memenuhi dan mengontrolkan hidup kita, karena hubungan kita dengan Kristus dan kepenuhan dari Roh Kudus, kita memiliki kekuatan yang kita dibutuhkan untuk melakukan kehendakNya (2Korintus 3:5). Setiap hambah Tuhan wajib menggunakan “9” Karunia dalam Ibadah, kesatuan penggunaan hikmat, Pengetahuan, dan Iman untuk menggali memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah (Ef 3:8,9), dan bersama-sama mengalahkan pekerjaan iblis didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.
Kita tidak sendirian jika kita masih meragukan Alkitab. Alkitab, sama seperti dunia di sekitar kita, memang mengandung unsur-unsur misteri. Namun demikian, jika Alkitab benar-benar seperti yang dikatakannya, kita tidak perlu memilah-milah sendiri bukti-bukti yang ada. Yesus justru menjanjikan pertolongan ilahi bagi mereka yang ingin mengenal kebenaran tentang diri-Nya dan ajaran-Nya. Sebagai tokoh utama dari Perjanjian Baru, Yesus berkata, "Barangsiapa mau melakukan kehendak Allah, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri" (Yoh 7:17).

Satu kunci penting untuk mengerti Alkitab adalah bahwa Alkitab tidak pernah bermaksud untuk menarik kita kepada dirinya sendiri. Setiap prinsip di dalam Alkitab memperlihatkan kebutuhan kita akan pengampunan yang disediakan Kristus bagi kita.

Alkitab memperlihatkan mengapa kita perlu membiarkan Roh Kudus hidup melalui kita. Untuk hubungan yang seperti inilah Alkitab diberikan kepada kita.

Jika persoalan kita ialah memandang remeh seseorang, kita membutuhkan pertolongan dari Allah sehingga kita dapat memandang segi-segi yang baik dan kita cenderung untuk menilai cacat-cacat kecil sehingga evaluasi dari orang lain sangat kita butuhkan, demikian juga hanya Roh Allah saja yang dapat mengugupkan seseorang untuk melaksanakan tugas penginjilan. Yesus menekankan kebenaran ini dalam hubungan kerja sama dengan Roh Allah. Dengan kuasa Roh Kudus Ia memberitakan Injil kepada orang-orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, mengusir setan dan membebaskan orang-orang yang tertindas (Mat 12:28; Luk 4:18). 

Yesus adalah Allah yang menyatakan diri-Nya kepada manusia. Sedangkan Roh Kudus adalah Allah yang bekerja di antara manusia. Ia adalah perantara Allah yang menjalankan rencana keselamatan yang kekal melalui orang-orang. Itulah sebabnya Yesus menjelaskan kepada murid-murid-Nya bahwa Roh itu akan menyediakan jalan bagi pelayanan mereka. Ia akan mengaruniakan kepada mereka apa yang harus mereka katakan (Mat 10:19-20; Mar 13:11; Luk 12:12). "Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman" (Yoh 16:8). Ia akan menyatakan kebenaran agar manusia mengenal Tuhan (Mat 22:43; bandingkan dengan Mar 12:36; Yoh 16:14).

Dengan kuasa-Nya, Ia menjanjikan kepada murid-murid-Nya kecakapan untuk melakukan pekerjaan- pekerjaan Tuhan, dalam hal ini, pemberitaan Injil sama sekali bukan pekerjaan manusia, melainkan rencana (pekerjaan) Allah yang telah berjalan sejak awal kejadian bumi, dan yang akan terus berlangsung hingga tujuan Allah tercapai. Penginjilan adalah semata-mata pekerjaan Roh Kudus. Kewajiban umat-Nya adalah menyerahkan diri mereka untuk dikuasai sepenuhnya oleh Rohkudus.<<keiya meyoka>>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar