Pada umumnya,
mengalami sedikit rasa takut, dapat dianggap wajar bahkan sehat. Perasaan itu
timbul sebagai bukti adanya kesadaran atau kepekaan terhadap bahaya yang
mengancam -- kepekaan itu adalah suatu mekanisme pertahanan diri. Mungkin ia
akan muncul dalam bentuk debar jantung lebih keras, wajah memerah, telapak
tangan berkeringat, ketika seseorang dipanggil ke muka kelas atau menjelang
saat menyampaikan kata sambutan orasinya dalam suatu pertemuan demontrasinya.
Takut bisa timbul sebagai reaksi atas keadaan yang sungguh terjadi atau yang
hanya dibayangkan. Takut bisa muncul hebat secara mendadak, atau bisa juga
mengganggu secara terus-menerus. Kebanyakan orang yang mengalami ketakutan,
mempengaruhi orang lain dengan kekuatiran dan ketegangan mereka.
Pembimbing harus
menunjukkan kasih dan berusaha menemukan akar ketakutannya, sambil menawarkan
pertolongan yang Alkitabiah. Mungkin untuk menyelesaikan seluruh masalahnya,
tidak bisa diselesaikan secara mudah dan cepat, tetapi kita bisa mengusulkan
hubungan yang baik dengan Yesus Kristus, ketergantungan kepada Roh Kudus dan
pemusatan kehidupan di dalam Firman Allah sebagai langkah-langkah penting bagi
penyelesaian masalah tersebut.
Bila Alkitab
bicara tentang "takut akan Allah", atau "takutlah kepada Allah",
tidak berarti bahwa Allah ingin agar kita mengkerut ngeri di hadapan-Nya karena
takut dihukum, tetapi menunjukkan bahwa kita harus menunjukkan sikap hormat
yang kudus dan percaya kepada-Nya. Salomo berkata, "Permulaan hikmat
adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Ams
9:10). Takut akan Allah adalah takut (sikap percaya, menyembah dan menaklukkan
diri) yang menyingkirkan segala jenis takut lainnya!
"Aku
mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku."
(Mazm 34:4).
Menurut Yesus,
kita tidak perlu takut, kita tidak boleh kuatir, kita tidak usah cemas, kita
tidak usah gelisah. Alkitab menyatakan bahwa semua jenis takut tadi adalah dosa.
"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan
kepadamu ... Janganlah gelisah dan
gentar hatimu." (Yoh 14:27).<<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar