Selasa, 06 Desember 2016

TAKUT BUAT..??

Pada umumnya, mengalami sedikit rasa takut, dapat dianggap wajar bahkan sehat. Perasaan itu timbul sebagai bukti adanya kesadaran atau kepekaan terhadap bahaya yang mengancam -- kepekaan itu adalah suatu mekanisme pertahanan diri. Mungkin ia akan muncul dalam bentuk debar jantung lebih keras, wajah memerah, telapak tangan berkeringat, ketika seseorang dipanggil ke muka kelas atau menjelang saat menyampaikan kata sambutan orasinya dalam suatu pertemuan demontrasinya. Takut bisa timbul sebagai reaksi atas keadaan yang sungguh terjadi atau yang hanya dibayangkan. Takut bisa muncul hebat secara mendadak, atau bisa juga mengganggu secara terus-menerus. Kebanyakan orang yang mengalami ketakutan, mempengaruhi orang lain dengan kekuatiran dan ketegangan mereka.

Pembimbing harus menunjukkan kasih dan berusaha menemukan akar ketakutannya, sambil menawarkan pertolongan yang Alkitabiah. Mungkin untuk menyelesaikan seluruh masalahnya, tidak bisa diselesaikan secara mudah dan cepat, tetapi kita bisa mengusulkan hubungan yang baik dengan Yesus Kristus, ketergantungan kepada Roh Kudus dan pemusatan kehidupan di dalam Firman Allah sebagai langkah-langkah penting bagi penyelesaian masalah tersebut.

Bila Alkitab bicara tentang "takut akan Allah", atau "takutlah kepada Allah", tidak berarti bahwa Allah ingin agar kita mengkerut ngeri di hadapan-Nya karena takut dihukum, tetapi menunjukkan bahwa kita harus menunjukkan sikap hormat yang kudus dan percaya kepada-Nya. Salomo berkata, "Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." (Ams 9:10). Takut akan Allah adalah takut (sikap percaya, menyembah dan menaklukkan diri) yang menyingkirkan segala jenis takut lainnya!

"Aku mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." (Mazm 34:4).

Menurut Yesus, kita tidak perlu takut, kita tidak boleh kuatir, kita tidak usah cemas, kita tidak usah gelisah. Alkitab menyatakan bahwa semua jenis takut tadi adalah dosa. "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu ...  Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yoh 14:27).<<keiya meyoka>>



Tidak ada komentar:

Posting Komentar