Seorang profesor Inggris, Michael
Trimble, yang mengajar neurologi meniliti misteri antara hubungan menangis dan
air mata. Dalam bukunya yang berjudul "Why Humans Like to Cry",
mengatakan semua spesies dapat meneteskan air mata. Namun, manusia adalah satu-satunya
species yang meneteskan air mata dan menangis saat menanggapi suatu keadaan
emosional tertentu. Bagi Trimble, air mata tidak hanya berfungsi sebagai
pelumas mata saja, tetapi juga sebagai simbol dalam berkomunikasi secara emosi.
Bila manusia dapat menangis, demikian juga dengan Allah.
Bagi Yesus, kepergian ke Yerusalem
memasuki babak akhir misi Allah di dunia. Dia meminta beberapa murid-Nya ke
rumah penduduk untuk mengambil keledai muda, yang tidak pernah ditunggangi
orang. Dia akan memakai keledai itu sebagai simbol, bahwa diri-Nya adalah
Mesias yang dinubuatkan bagi bangsa Israel (Lukas 19:28-36). Bagi orang-orang
Yahudi, pergi ke Yerusalem merupakan suatu sukacita yang besar. Mereka
mengunjungi Bait Suci untuk memberi persembahan kepada Allah. Bagi para murid
Yesus, pergi ke Yerusalem adalah jalan kemuliaan. Mereka merasa sedang
mengiringi seorang raja yang akan memulihkan takhta Daud. Di sepanjang
perjalanan, para murid bergembira, berteriak, dan memuji Allah (Lukas
19:37-40).
Namun siapakah yang tahu akan
kepedihan hati Yesus, ketika dia melihat Yerusalem dari jauh. Yesus sedih bukan
karena dia takut mati syahid. Yesus menangis karena dia melihat kehancuran
Yerusalem dan hilangnya kesempatan bagi orang-orang Yahudi untuk diselamatkan.
Yerusalem yang seharusnya menjadi kota benteng keselamatan Allah, malahan
menjadi benteng pembantaian umat Allah (Lukas 19:41-48).Di sini, tangisan dan
air mata Yesus adalah bahasa kalbu Allah bagi Yerusalem.
Tangisan tidak hanya muncul dari apa
yang kita alami, seperti: ketidakadilan, kedukaan, kebahagiaan, kemarahan, dan
lainnya. Tangisan bisa juga datang dari kepekaan hati sanubari akan dosa. Sebab
itu, tangisilah dirimu di hadapan Allah, dan bertobatlah sebelum segalanya
terlambat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar