Kira-kira
siapa-siapkah yang menjadi pusat pujian penyembahan kita? mungkin kita
menjawab: Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Rohkudus, namun apakah kebenaran ini
selalu kita hayati? beberapa banyak kali kita menjalankan ibadah Pujian penyembahan
dengan sungguh-sungguh menyadari keagungan Allah sebagaimana yang dilihat
Yohanes?
Penglihatan
Yohanes menunjukkan Allah dalam kebesaran dan kemuliaan-Nya. Takhta Allah
berada pada pusat penglihatan ini. Allah yang tidak terbatas digambarkan
melalui beberapa hal: permata menunjukkan keagungan Allah dan pelangi
mengingatkan kita akan anugerah dan kesetiaan-Nya, kilat dan guruh menunjukkan
kehadiran Allah dalam kekudusan-Nya. Allah berdaulat dalam pemerintahan-Nya.
Allah berada di tempat tertinggi, di atas kekuasaan manusia. Kebenaran ini
menjadi penghiburan bagi orang percaya yang mengalami penindasan di bawah
kekuasaan Romawi pada masa Yohanes. Dengan memandang keperkasaan Allah yang
bertakhta sebagai Penguasa tertinggi, mereka beroleh kekuatan untuk bertekun
dalam masa-masa yang sulit.
Keduapuluh
empat tua-tua dapat ditafsirkan sebagai wakil semua orang percaya atau mungkin
bagian dari jajaran para malaikat. Siapa pun mereka, yang menjadi fokus dalam
teks ini adalah apa yang mereka lakukan, yakni menyembah Allah. Mereka mengakui
bahwa otoritas yang mereka miliki berasal dari Allah. Itu sebabnya mereka
melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta itu. Keempat makhluk mewakili
seluruh ciptaan yang berada di hadapan kekudusan Allah. Pengulangan perkataan
"kudus" sebanyak tiga kali mengajar kita bahwa kekudusan Allah harus
mendasari penyembahan kita.
Apakah
dalam penyembahan kita senantiasa takjub akan keagungan Allah? Ibadah tanpa
ketakjuban akan keagungan Allah dan tanpa kesadaran akan kekudusan Allah adalah
ibadah tak bernyawa. Kita harus sadar bahwa yang terutama dalam hidup adalah
menyembah Allah dalam keagungan dan kekudusan-Nya. Kita juga harus yakin bahwa
Allah mengontrol segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Untuk itu kita perlu
bertekun dalam perjalanan iman, memuji, menyembah dalam Roh dan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar