Terbentuknya banyak gereja dan
persekutuan dimana-mana harus dilihat sebagai karya Tuhan semata-mata. Sebab
walaupun mungkin ada banyak faktor yang seolah-olah dapat menjadi alasan
sehingga gereja tersebut dapat berdiri, tetapi tetap Tuhanlah yang berada di
belakang itu semua.
Penganiayaan dan penderitaan terhadap
orang Kristen mula-mula semakin hebat. Namun, justru melaluinya penyebaran
orang-orang Kristen ke berbagai tempat makin meluas (Kisah Para Rasul 11:19),
salah satu tempatnya adalah Antiokhia. Awal pemberitaan Injil yang sedianya
hanya untuk orang Yahudi, tetapi kemudian berkembang kepada nonYahudi (Yunani)
yang dilakukan oleh orang-orang Siprus dan orang Kirene (Kisah Para Rasul
11:20). Sungguh menakjubkan karena Tuhan menyertai dan menambahkan jumlah orang
percaya. Di satu sisi mereka diperhadapkan dengan penganiayaan, tetapi di sisi
lain ada penambahan jumlah orang percaya. Ini terjadi karena ada sukacita Injil
meliputi hati mereka. Inilah berita yang menguatkan bagi jemaat lainnya di
Yerusalem (Kisah Para Rasul 11:22).
Kumpulan jemaat baru ini pun kembali
mendapat kasih Allah dengan diutusnya Barnabas yang kemudian membawa Paulus
bersama-sama melayani mereka selama satu tahun. Walaupun penganiayaan kepada
mereka terus berlangsung dan mereka harus siap sedia menghadapinya
sewaktu-waktu, tetapi justru pengajaran firman Tuhan yang dilakukan Paulus dan
Barnabas semakin meneguhkan iman percaya mereka kepada Injil. Pertama kalinya
jemaat di Antiokhia disebut Kristen yaitu pengikut Kristus (Kisah Para Rasul
11:26). Kehadiran beberapa nabi di sana pun memengaruhi mereka untuk merespons
dengan tindakan kasih atas berita nubuatan yang disampaikan Agabus (Kisah Para
Rasul 11:28) dengan berbagi kasih dengan saudara-saudara di Yudea dan dengan
para penatua.
Mungkin Anda sudah lama menjadi orang
Kristen atau gereja Anda sudah lama berdiri, tetapi coba renungkan, adakah
sukacita Injil terus mengalir pada Anda dan gereja Anda sampai hari ini? <<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar