Senin, 05 September 2016

PENTINGNYA JUJUR

JUJUR DIATAS TANAH PAPUA
(jangan projek suapan)

Jikalau orang-orang Papua dapat bersikap lebih jujur berusaha dengan
Masalah kemerdekaan-nya, mereka akan lebih efektif dalam menjangkau orang-orang yang belum percaya bagi Kristus.
Ibarat Pace Jhon berbicara dengan seorang pelacur yang rasa loyo karena kelaparan, yang memerlukan pertolongan dari para pejuan yang ada di pusat kota. Ketika ia menyarankan agar pergi ke gereja, para pejuan itu menjawab, "Gereja! Mengapa saya harus ke gereja? Mereka membuat saya merasa lebih berdosa dibandingkan dengan apa yang telah saya lakukan!"
Kita yang pergi ke gereja secara rutin pada hari Minggu, cenderung datang dengan wajah yang selalu bersukacita atau terlihat saleh. Keadaan ini mungkin akan memberi kesan bahwa kita tidak pernah berjuang dengan sepenuh hati ditanah perjanjian Tuhan (Papua) dan selalu jatuh dari standar hidup yang telah ditetapkan oleh Tuhan ( lantaran karena ada suapan Kerta Sudirman). Dengan demikian, tidaklah aneh bila waktunya terus menerus bertunda-tunda.
Hal ini tidak berarti kita harus menceritakan semua dosa pikiran dan perbuatan kita kepada siapa saja. Cara penyelesaian terhadap situasi seperti ini dimulai dengan kejujuran menyatakan keberadaan diri kita sendiri seperti yang dilakukan Daud dalam (Mazmur 51:1-19).

Jika kita mengakui bahwa kita pun memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa suapan kertas sudirman dan mengakui keterbatasan kemampuan kita untuk menang terhadap bangsa iblis, maka kita tidak menyatakan kesucian hidup kita lebih dari kenyataan yang sesungguhnya. Orang yang berdosa dan orang luar akan merasakannya, dan Allah akan memakai kita untuk "mengajarkan jalan[Nya] kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran" (Mazmur 51:15) perlu mengetahui potensi dosa suapan kertas sudirman dalam hati kita membuat kita memiliki tanda ketidak jujuran atas perjuangan tanah Perjanjian ini. <<Keiya meyoka>>.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar