Baik
kejujuran maupun kesungguhan beriman tak dapat menciptakan kebenaran. karena Iman
tidak lebih sah daripada obyek kepadanya yang disandarkan. Masalah utamanya
adalah masalah kebenaran. Misalnya ada agama yang bidang moral dan etikanya
sangat mirip dengan Kristen, tetapi keduanya sangat bertentangan tentang satu
masalah penting. "Siapakah Yesus Kristus?" pada hal "Yesus
Kristus" tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai
selama-lamanya. (Ibr 13:8).
Ada
yang mengaku bahwa Yesus Kristus itu milik orang Katholik, kemudian ada juga yang mengatakan bahwa Yesus
Kristus itu milik orang KINGMI, dan juga
sama perasaan dari jaringan denominasi Gereja-gereja lain. berprinsip inilah
yang dapat ditekankan oleh Firman Tuhan Allah bahwa; biarpun di
tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka
akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah
firman Tuhan ALLAH. (Yeh 14:14) bahwa tidak mungkin sedenominasi gereja menjadi
jembatan membawa kita kesurga tanpa disertai dengan iman, pengharapan dan kasih
(1Kor 13:13). oleh karena itu dengan rasa kebersamaan kita perlu saling
bahu-membahu satu sama yang lain dalam peningkatan pola Ibadah Pujian, Penyembahan,
Doa dan Puasa agar tidak terjerumus dalam tabiatnya, sebab gereja sama halnya
juga dengan keyakinannya orang beriman yang terdahulu kita dan biarpun Nuh,
Daniel dan Ayub berada di tengah-tengahnya, demi Aku yang hidup, demikianlah
firman Tuhan ALLAH, mereka tidak akan menyelamatkan baik anak laki-laki maupun
anak perempuan, melainkan mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri
karena kebenaran mereka.(Yeh 14:20).
Masalah
tadi mengandung beberapa aspek emosional. Orang-orang Kristen tidak fanatik,
picik atau tekebur waktu mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya
jalan kepada Allah. Orang-orang Kristen tidak punya pilihan lain karena Yesus
Kristus sendiri yang berkata demikian. Kita berhadapan dengan kebenaran yang harus
sampai kepada kita lewat penyataan, melalui campur tangan Allah di dalam
Kristus, ke dalam sejarah umat manusia.
Beberapa
peraturan dan hukumnya ditetapkan melalui persetujuan bersama. Misalnya
melanggar lalu lintas terkena tilang. Tetapi dalam beberapa aspek hidup
lainnya, seperti hukum alam, tidak terjadi karena penetapan bersama. Hukum gaya
tarik bumi adalah salah satu hukum yang demikian. Dalam wilayah moral, seperti
halnya alam, ada hukum-hukum yang tidak ditetapkan bersama. Kita mengetahui
adanya hukum-hukum ini dari yang Allah nyatakan yaitu fakta-fakta yang memang
berlaku di dalam hukum alam semesta ini. Bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya
jalan kepada Allah adalah fakta yang Allah nyatakan berlaku dalam hukum rohani.<<keiya meyoka>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar