Kamis, 05 Januari 2017

KEAMPUNAN


Salah satu kata terindah dalam perbendaharaan kata manusia, ialah keampunan. Betapa banyak sakit hati dan kesusahan dapat kita elakkan, jika kita belajar arti kata tersebut. Pemazmur mengungkapkan sebagian perasaan yang dialaminya sendiri sesudah dia meminta Allah demikian: "Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!! (Mazm 51:4). "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!  Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan yang tidak berjiwa penipu." (Mazm 32:1,2). Tegasnya, keampunan menghapuskan masa lalu dan mengizinkan kita memasuki kawasan ciptaan baru.

Keampunan Allah bukan sekedar ucapan sambil lalu; ia merupakan penghapusan total seluruh kekotoran kita di masa lalu, masa kini dan masa akan datang. Satu-satunya sebab mengapa dosa-dosa kita dapat dihapus, ialah karena di Salib, Yesus Kristus sudah membayar penuh hukuman atas dosa kita. (Tetapi) hanya jika kita bertelut di bawah kaki Salib, dalam kehancuran hati, pengakuan dan pertobatan, kita dapat memperoleh keampunan.

 _Dasar Keampunan:_

1.       Akui keberadaan kita dan segala yang sudah kita lakukan (tobat). "Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kau anggap jahat." (Mazm 51:5,6).

2.       Mintalah (pengakuan), "bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! Sembunyikanlah wajahmu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku." (Mazm 51:9,11).

 _Akibat-akibat Keampunan:_

1.     Pendamaian. Waktu Allah mengampuni, segera terjadi perubahan hubungan yang menyeluruh. Dari permusuhan, menjadi kasih dan penerimaan. Dari perseteruan, menjadi persahabatan. "Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka." (2Kor 5:19).

2.     Penyucian. Hakekat keampunan ialah pemulihan kita ke posisi semula di hadapan Allah. "Bersihkan aku daripada dosaku . . . maka aku menjadi  tahir." (Mazm 51:9, 1Yoh 1:9; Rom 4:7).

3.     Aspek penyucian lainnya ialah Allah melupakan dosa kita ketika Dia mengampuni. "Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka." (Ibr 8:12, Mazm 103:12; dan Yes 38:17).

Pengampunan. Keampunan menyebabkan Allah membatalkan tuduhan-tuduhan-Nya atas kita. Dia tidak akan lagi menghukum karena dosa-dosa kita. Yesus berkata kepada perempuan yang tertangkap berzinah itu, " . . . Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" (Yoh 8:11 dan  Rom 8:1).<<keiya meyoka>>


Tidak ada komentar:

Posting Komentar