Berita Injil terus disebarkan ke seluruh dunia,
tetapi hanya sedikit orang yang menanggapinya. Banyak orang mengeraskan hati
dan sulit menerima gagasan bahwa hanya dengan mengaku dan percaya mereka akan
diselamatkan. Nabi Yesaya pernah bertanya tentang siapakah yang akan percaya
kepada pemberitaan firman (Yes. 53:1). Mengapa ia bertanya demikian? Bukan
karena tidak ada yang memberitahukan kebenaran firman Tuhan (Roma 10:17),
melainkan karena yang mendengarkan firman Tuhan tidak mau membuka hati untuk
percaya kepada Yesus dan beroleh keselamatan.
Sebenarnya, Israel telah mendengar Injil, baik
melalui Yesus sendiri maupun melalui rasul-rasul (Roma 10:18 b, Mzm. 19:5).
Namun orang Israel menolak Injil yang mereka dengar itu. Apa yang mereka dengar
tidak sampai masuk ke dalam hati mereka dan mereka tidak mau percaya kepada
Yesus. Karena penolakan ini, Allah pun mengalihkan anugerah-Nya kepada
bangsa-bangsa lain. Allah menyatakan diri pada bangsa lain melalui hamba-Nya
sehingga mereka pun mengenal Dia (Roma 10:20; Yes. 65:1). Melalui tindakan itu,
Allah ingin membangkitkan kecemburuan bangsa Israel, yaitu ketika mereka
menyaksikan segala berkat yang diterima bangsa-bangsa lain yang mereka anggap
tidak layak mendapat bagian dalam rencana keselamatan Allah. Sepatutnya bangsa
Israel mau bertobat dan kembali kepada Tuhan. Namun mereka justru membangkang
dan tidak taat pada firman Tuhan, hingga mereka pun tidak mendapat bagian dalam
keselamatan itu.
Seseorang tidak mendapat keselamatan bukan karena
Injil tidak diberitakan kepada mereka, melainkan karena mereka menolak Injil
itu. Dan seperti Israel yang telah menolak Yesus, mereka pun akan binasa dalam
dosa mereka. Oleh karena itu, bila hari ini Anda mendengar Injil Yesus,
janganlah keraskan hati Anda melainkan bertobatlah dan percayalah kepada Yesus
agar Anda diselamatkan dan mendapat hidup yang kekal. Dan marilah kita tetap
setia memberitakan Injil, karena firman Tuhan tidak sia-sia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar